Komisi II DPRD Kabupaten Banggai memanggil Enam Perusahaan Tambang Nikel yang berinvestasi di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, guna mengikuti rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kamis (24/07/2025).
Adapun Keenam Perusahaan tersebut diantaranya, PT. Penta Dharma Karsa, PT. Prima Dharma Karsa, PT. Prima Bangun Persada Nusantara, PT. Integra Mining Nusantara Indonesia, PT. Anugerah Bangun Makmur, PT. Bumi Persada Surya Pratama.
Rapat tersebut merupakan tindaklanjut aduan masyarakat tentang adanya aktivitas perusahaan tambang nikel yang diduga sering mengakibatkan banjir, rusaknya lahan persawahan, abrasi yang mengancam pemukiman di pesisir pantai.
Masyarakat pun mendesak pihak perusahaan agar bertanggungjawab atas dampak negatif yang ditimbulkan atas hadirnya tambang-tambang yang dikelola itu. Serta, segera melakukan reklamasi dan reboisasi di Desa Siuna.
“Kami jugaa meminta DPRD merekomendasikan kepada Pemda untuk mengevaluasi izin-izin perusahaan yang saat ini beroperasi,” jelas salah satu warga Siuna.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Banggai Irwanto Kulab menyampaikan, bahwa agenda rapat itu juga menindaklanjuti hasil temuan saat melakukan peninjauan lapangan pada Hari Selasa (22/07/2025).
“Kami Komisi II, Hari Selasa kemarin meninjau langsung aktivitas perusahaan tanpa sepengetahuan mereka, dan hasilnya banyak temuan yang diduga adanya dampak lingkungan,” ungkap Irwanto saat memimpin rapat.
Selain itu, Irwanto juga memperlihatkan bukti-bukti hasil peninjauan Komisi II dihadapan 6 perusahaan, Dinas PUPR, Dinas ESDM, Dinas Lingkungan Hidup, dan beberapa OPD lainnya.
Bukti tersebut berupa foto tentang aktivitas tambang, seperti hutan gundul tanpa reboisasi, mangrove yang disingkirkan, tumpukan tanah dibiarkan di pinggiran jalan, dan bukti lainnya.
“Nah ini kalau kami tidak turun lapangan, kami tidak akan tau. Makanya kami sengaja tidak beritahu perusahaan agar supaya kami bisa tahu jelas tentang aktivitas tambang disana. Tapi memang benar saya saksikan sendiri banyak dampak lingkungan yang ditimbulkan dari pihak perusahaan,” tutupnya.
