Sungguh sangat besar sebuah kekecewaan yang dialami masyarakat Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah terhadap pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Banggai.
Pasalnya, di kawasan mereka sering mengalami pemadaman listrik. Pemadaman tersebut, ternyata menimbulkan reaksi masif hingga PLN dihujat habis-habisan oleh Netizen di linimasa Media Sosial.
Aktivis Pagimana, Reza Saad mengungkapkan, bahwa pemadaman listrik di daerah itu hampir setiap hari terjadi selama beberapa bulan terakhir. Padahal, cuaca sedang baik-baik saja dan tidak sedang hujan di wilayah tersebut.
“Pemadaman listrik ini bisa berlangsung selama berjam-jam, bahkan hampir setiap hari listrik mati di daerah kami kadang pula tak lama menyala kemudian mati lagi,” ungkap Reza.
“Pemadaman listrik lebih dari 8 jam dalam satu hari, kadang padam dari pagi dan menyala lagi sore atau malam, bahkan ketika malam pun masih ada sempat-sempatnya mati,” tambahnya, Kamis (06/02/2025).
Lebih lanjut, Reza menjelaskan, bahwa ini bukan Soal tidak menggunakan listrik sehingga tak perlu membayar. Tetapi, ini soal pelayanan dan pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Pelayanan publik adalah hal yang utama. Frasa “siapa yang butuh” sudah tak pantas lagi untuk digunakan, mental orde baru macam itu sudah sepantasnya punah dan dimatikan.
“Selama ini, warga kami sering kecewa dengan pelayanan PLN, kami berharap PLN dapat meningkatkan pelayanan dan mencari solusi atas masalah yang ada,” jelas Reza.
Menurut Reza, informasi terkait pemadaman listrik atau perbaikan jaringan harus disampaikan secara transparan. Agar, masyarakat khususnya yang berada di Kecamatan Pagimana bisa mempersiapkan diri.
“Jangan sampai, pemadaman dilakukan tanpa pemberitahuan, karena ini akan memengaruhi aktivitas warga, termasuk pelaku usaha,” ujarnya.
Terakhir, Reza meminta Komisi III DPRD Kabupaten Banggai sebagai representatif rakyat di Parlemen, agar segera melakukan evaluasi sebesar-besarnya kepada pihak PLN.
“Ini jangan dibiarkan, Komisi III Banggai harus evaluasi pelayanan PLN, banyak para pelaku usaha dan para pekerja yang membutuhkan listrik,” terang Reza.
“Jangan alih-alih fokus pada perbaikan dan pemeliharaan, narasi ini terkesan lebih membela diri dan menafikan kritik dari berbagai pihak, ini butuh komitmen PLN dan pengawasan dari DPRD,” tutupnya.