Keluhan terkait pungutan liar (pungli) beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga marak terjadi di SMAN 1 Pagimana menjadi sorotan publik setelah salah satu siswa mengungkapkan itu kepada awak media.
Namun dalam berita lain, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pagimana Marwin Andilonge membantah dugaan pungutan liar (pungli) terhadap penyaluran beasiswa PIP di sekolah yang dipimpinnya.
Menurutnya, dugaan pungli yang diungkap oleh salah satu siswa SMAN 1 Pagimana kepada wartawan, tidak pernah terjadi. Bahkan, keterangan siswa tersebut dinilai tidak memuat bukti apapun
Klarifikasi ini pun turut viral di media sosial, beberapa orang tua siswa yang anaknya penerima PIP pada akhirnya mengomentari postingan tersebut. Dimana, mereka menganggap bahwa pungli di sekolah itu benar-benar terjadi.
Salah satu orang tua siswa inisial YM dengan berani mengungkapkan kebenaran adanya pungli di SMA 1 Pagimana. Kepada awak media, YM mengatakan pemotongan beasiswa PIP sekitar 200 ribu itu terjadi pada anaknya sendiri.
“Benar Pak, saya bersaksi bahwa uang beasiswa PIP yang jumlahnya 1.8 juta ini dipotong 200 ribu, saya kurang tau kalau siswa lain dipotong juga tapi anak saya kena potong,” ujar YM kepada awak media, Kamis (13/02/2025).
YM pun sangat merasa kecewa dengan adanya pemotongan tersebut. Menurutnya, sekolah tidak memiliki hak untuk mengambil uang sepeserpun dari dana beasiswa PIP, kecuali atas dasar keikhlasan siswa atau orang tua yang ingin memberikan.
“Bantuan PIP ini adalah bantuan pemerintah untuk orang-orang yang tidak mampu Pak, tapi kenapa saat diterima malah di potong dengan jumlah yang cukup besar,” ujarnya.
YM juga prihatin dengan sekolah SMAN 1 Pagimana yang melakukan pemotongan dana PIP, tetapi tidak dirapatkan dulu dengan orang tua murid. Apalagi berdalih, potongan itu sebagai uang transport dikarenakan bolak-balik Luwuk-Pagimana.
“Kenapa tidak di rapat akan dulu kalau ada potongan dengan orang tua murid, tiba tiba dari anak saya bilang ke saya ada potongan sebanyak 200 ribu dengan alasan potongan tersebut sebagai uang transport,” ungkap YM
“Harapan ke depannya kalau ada potongan atau semacamnya dirapatkan dulu dengan orang tua murid supaya ditau,” tutupnya.
Sedikit informasi, setelah berita pungli ini viral, SMA Negeri 1 Pagimana akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan. Bahkan, jika melihat komentar-komentarnya, ada beberapa orang tua murid yang mengungkapkan adanya pemotongan tersebut.